Rabu, 03 Juni 2009

BUNYI BAHASA DALAM BAHASA ARAB

 Setiap bahasa mempunyai bunyi-bunyi bahasa yang sangat spesifik. Dikatakan spesifik karena bunyi bahasa yang ada dalam suatu bahasa belum tentu dikenal dalam bahasa lain. Oleh karena itu, ada kecenderungan bahwa bunyi bahasa yang tidak dikenal dalam suatu bahasa oleh bahasa tertentu akan disesuaikan dengan bunyi bahasa yang dekat dengan bahasanya (Jawat, 1999: 45). 
Bahasa Arab mempunyai bunyi-bunyi bahasa yang spesifik. Bunyi-bunyi bahasa dalam bahasa Arab itulah yang membedakan antara bangsa Arab dengan bangsa yang lain. Salah satu bunyi bahasa yang menjadi ciri khas dan dimiliki oleh bangsa Arab adalah bunyi [D] (ض) ‘Dat’. Oleh karena itu, bangsa Arab dikenal dengan bangsa yang berbahasa ‘Dat”. 
Bunyi bahasa yang dikenal dalam bahasa Arab dibagi menjadi tiga macam, yaitu: bunyi vokal, diftong, dan bunyi konsonan. Berikut ini akan dipaparkan bunyi vokal dan konsonan dalam bahasa Arab.

2.1 Bunyi Vokal dan Diftong
  Bahasa Arab mengenal tiga buah bunyi vokal, yaitu: [a] yang dilambangkan dengan harakat fathah ( َ ) [i] yang dilambangkan dengan harakat kasrah (ِ ) , dan [u] yang dilambangkan dengan harakat (ُ ) . Di samping itu, dalam bahasa Arab juga dikenal tiga bunyi panjang, yaitu: [â] yang dilambangkan dengan harakat fathah dan huruf alif (َ ا ) , [î] yang dilambangkan dengan harakat kasrah dan huruf ya (ِ ي) , dan [û] yang dilambangkan dengan harakat dammah dan huruf wau (ُ و ) .
  Di samping mengenal bunyi vokal, bahasa Arab juga mengenal bunyi diftong, yaitu [ai] yang dilambangkan dengan harakat fathah dan huruf ya ( يْ ) dan [au] yang dilambangkan dengan dengan harakat fathah dan huruf wau (َوْ ).  

2.2 Bunyi Konsonan
  Bunyi konsonan yang dikenal dalam bahasa Arab sebanyak 28 macam, yaitu seperti yang ada dalam bagan 1 berikut ini.


Bagan 1
Nama Huruf
Huruf Arab
Transkripsi fonetis
alif/hamzah
ا/ء

ba’
ب
b
ta’
ت
t
sa’
ث
q
jim
ج
j
ha
ح
h
kha
خ
x
dal
د
d
zal
ذ
0
ra
ر
r
za
ز
z
sin
س
s
syin
ش

sad
ص
s
dad
ض
d
ta
ط
t
za
ظ
z

ع

gin
غ
g
fa
ف
f
qaf
ق
q
kaf
ك
k
lam
ل
l
mim
م
m
nun
ن
n
ha
ه
h
wau
و
w
ya
ي
y



3. Penentuan Bunyi Bahasa sebagai Fonem dalam Bahasa Arab
 Ada dua cara yang digunakan untuk menentukan bunyi-bunyi bahasa dalam suatu bahasa sebagai fonem, yaitu: (1) dengan pasangan minimal dan (2) distribusi bunyi-bunyi tersebut. Pasangan minimal adalah seperangkat kata yang sama, tetapi hanya satu bunyi saja yang berbeda dalam lingkungan yang sama. Sebagai contoh dalam bahasa Arab dapat diberikan, misalnya: حجر ‘batu’ dan شجر ‘pohon’, قلب ‘hati’ dan كلب ‘anjing’, جميل’bagus’ dan زميل ‘teman’ . Berdasarkan contoh-contoh tersebut dapatlah diketahui bahwa [x] dan [s] merupakan dua bunyi yang berbeda karena kedua bunyi tersebut dapat membedakan makna kata. Demikian pula dengan [q] dan [k] serta [j] dan [z], dikatakan fonem yang berbeda karena masing-masing bunyi tersebut dapat menduduki fungsinya sebagai pembeda makna kata. Dengan demikian, [x] dan [s], [q] dan [k] serta [j] dan [z], dikatakan sebagai bunyi-bunyi yang fungsional karena dapat membedakan makna kata. Oleh karena itu, dapatlah dikatakan bahwa /x/ dan /s/ sebagai dua fonem yang berbeda. 
 Distribusi fonem adalah posisi yang dapat diduduki oleh suatu fonem dalam suatu kata. Berdasarkan distribusinya dapat diketahui apakah suatu fonem dapat berada pada posisi awal, tengah, dan akhir kata. Berikut ini pada bagan 2 akan dipaparkan distribusi fonem dalam bahasa Arab.


Bagan 2
No.
Fonem
Transkripsi Fonetis
Posisi Awal
Posisi Tengah
Posisi Akhir
1
َ
a
-
سأل
قرأ
2
ِ
i
-
سئل
من البيت
3
ُ
u
-
حسن
المدرسة
4
َ ا
â
-
قرآن
سألا
5
ِيْ
î
-
شديد
اكتبي
6
ُوْ
û
-
حدود
اعلموا





Bagan 3
No.
Fonem
Transkripsi fonetis
Posisi Awal
Posisi Tengah
Posisi Akhir
1
ء/ا

أستاذ
سأل
بدأ
2
ب
b
بنت
لبس
طلب
3
ت
t
تلميذ
فتح
ست
4
ث
q
ثقب
نثر
ثلاث
5
ج
j
جميل
حجر
ثلج
6
ح
h
حميل
تحت
صباح
7
خ
x
خرج
فخر
طبخ
8
د
d
دفع
بدر
بلد
9
ذ
0
ذنب
بذر
آخذ
10
ر
r
راكب
شارب
قطار
11
ز
z
زال
نزل
حجز
12
س
s
سمع
مسح
لمس
13
ش

شغل
نشر
عاش
14
ص
s
صاد
حصل
رخص
15
ض
d
ضرب
فضل
بيض
16
ط
t
طلب
بطن
ربط
17
ظ
z
ظرف
نظر
حظ
18
ع
،
عمل
سعد
دفع
19
غ
g
غدر
شغل
فرغ
20
ف
f
فعل
نفس
سلف
21
ق
q
قتل
ثقل
خلق
22
ك
k
كلب
شكل
مالك
23
ل
l
لبن
قلم
فيل
24
م
m
ماء
نمل
لحم
25
ن
n
ناس
بنت
ثمن
26
ه
h
هدف
نهر
إله
27
و
w
وطن
قوي
جو
28
ي
y
يوم
أين
حي

 Berdasarkan bagan 2 di atas dapatlah diketahui bahwa fonem vokal /a/, /i/, dan /u/ beserta fonem vokal panjang /â/, /î/, dan /û/ hanya dapat berdistribusi pada posisi tengah dan akhir kata karena fonem-fonem tersebut tidak dapat berdiri sendiri. Dalam bahasa Arab, fonem vokal selalu terletak setelah fonem konsonan. Di samping itu, semua fonem konsonan dapat berdistribusi di awal, tengah, dan akhir kata. Hal ini berbeda dengan fonem-fonem bahasa yang lain, seperti bahasa Inggris misalnya. Dalam bahasa Inggris fonem /h/ tidak dapat berdistribusi di awal kata. Demikian juga dalam bahasa Jawa, fonem /t/, /d/, /c/, dan /j/ tidak dapat berdistribusi pada akhir kata.

4. Khazanah Fonem Dalam Bahasa Arab
Setiap bahasa mempunyai bunyi-bunyi yang tidak terbatas jumlahnya. Berdasarkan jumlah bunyi yang tidak terbatas itu hanya beberapa bunyi saja yang fungsional. Suatu bunyi bahasa dikatakan fungsional apabila bunyi bahasa dalam suatu bahasa dapat membedakan makna. Hal ini berarti bahwa fonem yang ada dalam suatu bahasa pun terbatas jumlahnya. Jumlah fonem dalam suatu bahasa berkisar antara dua puluh sampai empat puluh buah saja. Jumlah keseluruhan fonem dalam suatu bahasa disebut dengan khazanah fonem (inventory of phonemes) (Verhaar, 1993: 37). Hal ini jelas bahwa pengkhazanahan atau inventarisasi fonem dari suatu bahasa lebih menerangkan sistematika bunyi-bunyi dalam suatu bahasa daripada suatu inventarisasi semua bunyi fonetisnya. Dengan demikian, fonologi itu lebih penting daripada fonetik.
Khazanah atau inventarisasi fonem dalam bahasa Arab adalah jumlah keseluruhan fonem yang ada dalam bahasa Arab. Adapun inventarisasi fonem dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut. Ada tiga macam fonem vokal dalam bahasa Arab, yaitu: fonem /a/, /i/, dan /u/ ( َ ِ ُ). Di samping itu, dikenal juga tiga fonem vokal panjang, yaitu: /â/, /î/, dan /û/ ( (َا ِيْ ُوْ. Dalam bahasa Arab hanya dikenal dua macam diftong, yaitu /ai/ dan /au/ (َيْ danَوْ ).
Fonem konsonan yang ada dalam bahasa Arab sebanyak dua puluh delapan buah, yaitu: /ا/ء، ب، ت، ث، ج، ح، خ، د، ذ، ر، ز، س، ش، ص، ض، ط، ظ، ك، /ي، و، ه، ن، م، ل، ق، ف، غ، ع. Dari dua puluh delapan konsonan tersebut, ada beberapa konsonan yang tidak ditemukan dalam bahasa yang lain, seperti: / ص، ض، ط، ظ/. Keempat konsonan tersebut disebut dengan emphatic sounds yang berkorelasi dengan /ذ, ت, د, س/. Dikatakan berkorelasi karena fonem-fonem tersebut bila dibandingkan satu dengan yang lain mempunyai artikulasi (mahraj) yang sama.


5. Karakteristik Huruf-huruf Arab
 Huruf Arab ternyata mempunyai beberapa karakteristik. Karakteristik huruf-huruf Arab adalah seperti yang tercantum dalam bagian berikut ini.
a. Ada beberapa huruf yang mempunyai bentuk yang sama dan huruf-huruf tersebut hanya dibedakan oleh titik saja, seperti:
ب ت ث ن ج ح خ دذ رز ع غ ف ق ص ض
س ش ط ظ
b. Kebanyakan huruf Arab mempunyai tiga bentuk tergantung apakah huruf-huruf itu terletak pada awal, tengah, atau akhir kata, serta huruf apa sebelum dan sesudahnya. Misalnya:
ع عمل تعب منع ضاع
ها هرم فهم الله مياه
ك كرسي مكتب بنك
ي يجئ أبيض حي
c. Setiap konsonan yang diulang tidak ditulis dua kali, tetapi di atas huruf yang diulang itu diberi tasjid, misalnya:
مدررس ¬ مدرس  
كرسيي ¬ كرسي
جوو ¬ جو
معللم ¬ معلم
d. Ada enam huruf yang tidak dapat disambung dengan huruf sesudahnya, yaitu:
ا د ذ ر ز و
e. Bahasa Arab dengan jelas membedakan apakah suatu kata itu termasuk kelompok kata benda (nomina) yang feminin atau maskulin. Nomina feminin biasanya ditambah dengan ta marbuTah (ة), misalnya:
مدرسة قرية أستاذة شجرة طالبة مسلمة
f. Dari dua puluh delapan huruf dalam bahasa Arab dua di antaranya termasuk semi vokal, yaitu و dan ي, misalnya: 
ولد أبيض آمين صور  
g. Dalam bahasa Arab tidak dikenal huruf kapital. Dengan demikian, untuk mengawali kalimat atau pun menulis nama (Tuhan, orang, tempat, dll.) tetap digunakan huruf yang sama.
Ketujuh hal tersebut di atas dikatakan merupakan karakteristik atau ciri khas yang dimiliki oleh huruf-huruf Arab, karena karakteristik tersebut tidak dimiliki oleh huruf-huruf yang ada pada bahasa yang lain.  
   
5. Fonem Vokal Dalam Bahasa Arab  
 Berdasarkan penentuan bunyi sebagai fonem dalam bagian 4 di atas dapatlah diidentifikasikan bahwa ada tiga fonem vokal dalam bahasa Arab, yaitu /a, i, u/ (َ ِ ُ) dan tiga fonem vokal panjang, yaitu /â, î, û/ (َا ِيْ ُوْ ) dan dua diftong, yaitu /ai/ dan /au/ (َيْ danَوْ). Klasifikasi fonem vokal dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut.

Bagan 4
Klasifikasi Vokal Bahasa Arab
depan
tengah
belakang
blt.
takb.
blt.
takb.
blt.
takb.
tinggi

i


u

sedang






rendah



a


Keterangan bagan 4: blt. à bulat
  takb. à takbulat

 Dalam bahasa Arab, selain fonem vokal /a, i, u/ juga terdapat fonem vokal panjang /â, î, û/. Vokal panjang tersebut pengucapannya sama dengan pengucapan fonem vokal yang pendek. Hanya saja, durasinya sedikit lebih panjang. 
 Ketiga fonem vokal pendek tersebut dapat berdistribusi pada posisi awal, tengah, dan akhir kata. Demikian juga dengan fonem vokal yang panjang /â, î, û/. Ketiga fonem tersebut dapat berdistribusi di awal, tengah, dan akhir kata.

6. Deskripsi Fonem Vokal Bahasa Arab
 Berikut ini akan dideskripsikan fonem vokal dalam bahasa Arab.
a. /a/ vokal rendah, takbulat, tengah; terdapat pada posisi awal seperti pada kata أكل `makan`, posisi tengah seperti pada kata سأل `bertanya`, dan pada posisi akhir seperti pada kata قرأ `membaca`.
b. /i/ vokal tinggi, takbulat, depan; terdapat pada posisi awal, tengah, dan akhir, seperti pada kata: إن `sesungguhnya`, سئل `ditanya`, من البيت `dari rumah`.
c. /u/ vokal tinggi, bulat, belakang; terdapat pada posisi awal, tengah, dan akhir, seperti pada kata: اكتب`tulislah`حسن , `baik`, المدرسة `sekolahan` .
d. /â/ vokal panjang, rendah, takbulat, tengah; dapat berdistribusi pada posisi awal, tengah, dan akhir kata, seperti dalam kata: آمن `beriman` , القرآن`alqur`an, dan رمى `melempar`.
e. /î/ vokal panjang, tinggi, takbulat, depan; terdapat pada posisi awal, tengah, dan akhir, seperti yang terdapat pada kata: إيمان `iman` , مسلمين `orang Islam`, كتابي `buku saya` 
f. /û/ vokal panjang, tinggi, bulat, belakang; terdapat pada posisi awal, tengah, dan akhir, seperti vokal yang terdapat pada kata: أولئك`mereka`, صائمون `orang-orang yang berpuasa`, جلسوا `mereka (lk) telah duduk`.
g. /ai/ diftong, berdasarkan distribusinya dapat menduduki posisi awal dan tengah kata, seperti pada kata: أين `di mana`, كيف `bagaimana`
h. /au/ diftong, berdasarkan distribusinya dapat berada pada posisi awal dan tengah kata, seperti pada kata: أوفى `menyepakatkan`, سوف`akan` .

7. Fonem Konsonan Dalam Bahasa Arab
 Seperti yang telah dijelaskan pada bagian di atas, dalam bahasa Arab mempunyai 28 fonem konsonan. Pada bagan 5 berikut akan diklasifikasikan fonem konsonan dalam bahasa Arab.

Bagan 5
kontinuan

jenis
konsonan





tempat
artikulasi
l
e
t
u
p
a
n
g
e
s
e
r
a
n
p
a
d
u
a
n
s
a
m
p
I
n
g
a
n
g
e
l
e
t
a
r

s
e
n
g
a
u
s
e
m
I
v
o
k
a
l
bilabial
b




m
w
labiodental

f





apiko-dental

0





apiko-alveolar
t d


l
r
n

apiko-palatal
t d






lamino-alveolar

s z





medio-laminal

j z




y
dorsovelar

G



?

uvular

x





faringal

h





glottal
? q









8. Deskripsi Fonem Konsonan Bahasa Arab
 Adapun deskripsi fonem konsonan dalam bahasa Arab adalah sebagai berikut.
a. ب/b/ merupakan konsonan bersuara, letup, bilabial; dapat berdiatribusi pada posisi awal, tengah, dan akhir kata, seperti pada kata: بنت `anak perempuan`, لبن`susu`, طالب`mahasiswa`.
  Pasangan minimal antara /b/ dengan konsonan lain dibuktikan oleh pasangan-pasangan kata di bawah ini.
طالب `mahasiswa` : طالق `yang muncul` ق:ب
أب `ayah` : أخ `saudara laki-laki` خ:ب
أبى `enggan` : أ تى `datang` ت:ب 
جاب `menjawab` : أ جاز`membolehkan` ز:ب
أدب `menjamu` : أ دم `mencampur` م:ب
b. ت/t/ konsonan takbersuara, letup, apikodental; dapat berdistribusi pada posisi awal, tengah, dan akhir kata. Sebagai contoh dapat diberikan, misalnya: تلميذ `murid`, مفتاح `kunci`, ست `enam`. Oposisi fonem konsonan /t/ dengan fonem konsonan yang lain dapat dilihat pada contoh-contoh berikut.
  ترك`meninggalkan` : حرك`bergerak` ح:ت
  تابع`pengikut` : سابع `yang ketujuh` س:ت
تفل `meludah` : قفل `kembali dari jauh` ق:ت
  تاب`bertobat` : صاب `turun` ص:ت
صات `bersuara` : صاب `turun` ص:ت
iii. ث/q/ konsonan takbersuara, letup, palatal; dapat berdistribusi pada posisi awal, tengah, dan akhir kata seperti pada kata ثلاثة `tiga`, أثر `pengaruh`, dan ليث `singa jantan`. Konsonan ini beroposisi dengan konsonan yang lain seperti yang dibuktikan oleh pasangan-pasangan kata berikut ini
أثاب `membalas` : أصاب `menimpa` ص:ث
أثل `berasal` : أمل `berangan-angan` م:ث
أثر `memindahkan` : أمر `memerintah` م:ث
رثى `menangisi` : رعى `menggembala` ع:ث
a. ج/j/ konsonan bersuara, letup, alveopalatal; dapat berdistribusi pada posisi awal, tengah, danakhir kata, seperti pada kata: جلس`duduk`, عجل `bersegera`, dan خرج `keluar`. Konsonan ini beroposisi dengan konsonan lain seperti dibuktikan oleh pasangan-pasangan kata di bawah ini.


رجى `mengharap` : رمى `melempar` م:ج
دمج `masuk` : دمر `binasa` ر:ج
خرج `keluar` : خرت `melubang` ت:ج
سجا `tenang` : سحا `mencukur` ح:ج
سجب `mengupas` : سحب `menarik` ح:ج

e. ح/h/ dapat berdistribusi pada posisi awal, tengah, dan akhir kata seperti pada 
kata حمل `membawa`, أحمر `merah`, dan ناجح `oarng yang sukses`. Konsonan ini beroposisi dengan konsonan yang lain seperti yang dibuktikan dengan pasangan-pasangan kata berikut ini.
حال `berubah` : خال `kosong` خ:ح
حاش `menghalau` : عاش `hidup` ع:ح
رحى `istirahat` : رمى `melempar` م:ح
حامد `yang terpuji` : هامد `yang kering` ه:ح
حبر `menghiasi` : عبر `menyeberangi` ع:ح
f. خ/x/ konsonan yang dapat berdistribusi pada awal, tengah, dan akhir kata seperti kata خرج `keluar`, إخلاص `rela atau ikhkas`, dan طبخ `memasak`. Konsonan ini beroposisi dengan konsonan yang lain seperti pada pasangan-pasangan kata berikut ini.
خب `melangkah` : حب `mencintai` ح : خ  
ختل `menipu` : قتل `membunuh` ق: خ 
خضع `tunduk` : وضع `meletakkan` و: خ
خطئ `salah` : بطئ `lambat` ب:خ 
خلف `menggantikan` : سلف `mendahului` س:خ

g. د /d/ konsonan bersuara, letup, alveolar; terdapat pada posisi awal, tengah, dan akhir kata, seperti yang terdapat pada kata: دخل `masuk`, عدل `berbuat adil`, مد `membentangkan`. Konsonan /d/ ini beroposisi dengan konsonan lain seperti dibuktikan oleh beberapa pasangan kata di bawah ini.
  دثر`hilang` : أثر `mempengaruhi` أ:د
دمر `mati` : أمر `memerintah` أ:د
دمس`sangat gelap` : لمس`menyentuh` ل:د
دمل `membaja` : أمل `berangan-angan` أ:د
دار `berputar` : سار `berjalan` س:د
h. ذ/0/ konsonan yang dapat berditribusi pada awal, tengah, dan akhir kata seperti pada kata ذنب `dosa`, بذر `benih`, dan آخذ `orang yang mengambil`. Konsonan ini beroposisi dengan konsonan lain seperti yang terdapat pada pasangan-pasangan kata berikut ini.
ذاب`hancur` : هاب `takut` ه:ب
ذاد `melindungi` : زاد `bertambah` ز:د
ذل `hina` : دل `menunjukkan` د:ذ
ذرع `mengukur dengan hasta: شرع `mengundangkan` ش:ذ
نذر `bernazar` : نصر`menolong` ص:ذ
a. ر/r/ konsonan bersuara, getar, alveolar; terdapat pada posisi awal, tengah, dan akhir, seperti pada kata: رمى `melempar`, كرم `mulia`, dan نصر `menolong`. Konsonan /r/ ini beroposisi dengan konsonan yang lain seperti yang dibuktikan oleh beberapa pasangan kata berikut ini.
نسر `mengoyak` : نسف`merobohkan` ف:ر
نشر `mengembangkan` : نشد `mencari sesuatu yg. hilang` د:ر
نجر `menghaluskan` : نجز `menyampaikan hajat` ز:ر
رقع `menambah` : وقع `meletakkan` و:ر
راد `mencari` : زاد `menambah` ز:ر
b. ز /z/ konsonan yang dapat berdistribusi pada posisi awal, tengah, dan akhir kata seperti pada kata زال `lenyap`, نزل `turun`, dan حجز `menghalangi`. Konsonan ini beroposisi dengan konsonan yang lain seperti yang dibuktikan oleh pasangan-pasangan kata di bawah ini.


زوى `melarang` : روى `meriwayatkan` ر:ز
زبط `berteriak` : هبط `turun` ه:ز
زبل `membaja` : نبل `memanah` ن:ز
زبق `mencabut` : سبق `mendahului` س:ز
زجل `melempar` : نجل `mencangkul` ن:ز
i. س/s/ konsonan takbersuara, desis, alveolar; terdapat pada posisi awal, tengah, dan akhir kata, seperti pada kata: سلام `keselamatan`, أسد `singa`, dan لباس`pakaian`. Konsonan /s/ ini beroposisi dengan konsonan yang lain seperti yang dibuktikan oleh pasangan-pasangan kata berikut ini.
سأر `menyisakan` : زأر`meraung` ز:س
سبر `mengukur` : صبر`bersabar` ص:س
سجر `menyalakan` : شجر`mengikat` ش:س
سحا `mencukur` : صحا `terang cuaca` ص:س
سرح `pergi` : قرح `melukai` ق:س
j. ش/ / konsonan takbersuara, desis, alveolar; dapat berdistribusi pada posisi awal, tengah, dan akhir kata, misalnya: شمس `matahari`, خشم `marah`, dan خاش `orang yang takut`. Konsonan ini beroposisi dengan konsonan lain seperti yang dibuktikan oleh pasangan-pasangan kata berikut ini.
شبث `bergantung` : لبث `tinggal` ل:ش
شجب `membinasakan` : وجب`mewajibkan` و:ش
شد `menolong` : مد `membentangkan` م:د
شذب `mengupas` : كذب`berbohong` ك:ش
شطب `membelah` : خطب `meminang` خ:ش
k. ص/s/ konsonan takbersuara, desis, alveolar; dapat berdistribusi pada posisi awal, tengah, dan akhir kata, misalnya: صوت `suara`, حصاد `panen`, dan إخلاص `rela/ikhlas`.Konsonan ini beroposisi dengan konsonan yang lain seperti yang dibuktikan oleh beberapa pasangan kata berikut ini.
صبح `datang pada waktu pagi` : سبح`berenang` س:ص
صبغ `mencelup` : تبغ `tampak` ت:ص
صب `menuangkan` : ضب `diam` ض:ص
صدح `menyanyi` : مدح`memuji` م:ص
صرف `menolak` : شرف `memuliakan` ش:ص
l. ض /d/ konsonan takbersuara, letup, alveolar; dapat berdistribusi pada posisi awal, tengah, dan akhir kata, misalnya: ضمير `batin manusia`, عضل `lengan`, dan أرض `bumi`.
ضرب `memukul` : شرب `minum` ش:ض
ضمر `kurus kering` : همر `tercurah ه:ض
ضل `sesat` ظل: `teduh` ظ:ض
ضار `lapar` : صار `menjadi` ص:ض
  ضاع`hilang` : داع `berdoa` د:ض
m. ط /t/ konsonan takbersuara, letup, apikodental; dapat berdistribusi pada posisi awl, tengah, dan akhir kata, misalnya: طالب `mahasiswa`, سطع `pancaran`, dan سراط `jalan raya`. Konsonan ini beroposisi dengan konsonan yang lain seperti yang dibuktikan oleh beberapa pasangan kata berikut.
طرق `mengetuk` : شرق `mencuri` ش:ط
طرأ `datang tiba-tiba` : قرأ `membaca` ق:ط
بطل `pahlawan` : بصل `bawang` ص:ط
طاش `kurang ingat` : عاش `hidup` ع:ط
طوى `melipat` : نوى `berniat` ن:ط
n. ظ/z/ konsonan takbersuara, letup, apikopalatal; dapat berdistribusi pada posisi awal, tengah, dan akhir kata,misalnya: ظبة `mata pedang`, عظيم `yang maha agung`, dan حفيظ `yang maha menjaga`.
ظهر `tampak` : طهر `bersuci` ط:ظ
ظاف `memburu` : صاف `berbulu` ص:ظ
ظئر `penyayang anak` : بئر `sumur` ب:ظ
ظن `mengira` : من `memberi karunia` م:ظ
  ظر`batu setajam pisau` : سر `rahasia` س:ظ
o. ع /`/ konsonan yang dapat berdistribusi di awal, tengah, dan akhir kata seperti pada kata علم `mengetahui`, تسعة `sembilan`, dan سبع `sembilan`. Konsonan ini beroposisi dengan konsonan yang lain seperti yang ditunjukkan oleh beberapa pasangan kata berikut ini.
  عرض`lebar` : أرض `bumi` أ:ع
عريض `yang lebar` : مريض `sakit` م:ض
عق `durhaka` : شق `memecahkan` ش:ض
عكم `membungkus` : حكم `menghakimi` ح:ض
علم `bendera` : ألم `sakit` أ:ض
p. غ/g/ konsonan yang dapat berdistribusi pada awal, tengah,dan akhir kata seperti yang terdapat pada kata غد `besuk`, مشغول`sibuk`, dan فرغ`kosong`. Konsonan ini beroposisi dengan konsonan yang lain seperti yang ditunjukkan oleh beberapa pasangan kata di bawah ini.
غبط `bercita-cita` : هبط `turun` ه:غ
غبر `tinggal` : خبر `memberitahukan` خ:غ
غرور `sia-sia` : سرور `senang` س:غ
غرفة `kamar` : عرفة `harum` ع:غ
غريم `penghutang` : كريم `mulia` ك:غ
q. ف/f/ konsonan yang dapat berdistribusi di awal, tengah, dan akhir kata seperti yang terdapat pada kata فعل `bekerja`, مفتاح`kunci`, dan سيف `pedang`. Konsonan ini beroposisi dengan konsonan yang lain seperti yang ditunjukkan oleh beberapa pasangan kata berikut ini.
 فصم`memutuskan` : خصم `mengalahkan` خ:ف 
فضح `memalukan` : وضح `menjelaskan` و:ف
سيف `pedaang` : سيل `gelombang` ل:ف
فار `lari` : صار `menjadi` ص:ف
فاز `menang` : عاز `menyulitkan` ع:ف

r. ق/q/ konsonan takbersuara, letup, glottal; terdapat pada posisi awal, tengah, dan akhir kata, seperti yang terdapat pada kata: قاموس `kamus`, أقلام `pena (jamak)`, dan أحلاق `budi pekerti`. Konsonan ini beroposisi dengan beberapa konsonan yang lain seperti yang dibuktikan oleh beberapa pasangan kata di bawah ini.
قبيل `penjamin` : سبيل`jalan` س:ق
قدح `mencela` : مدح`memuji` م:ق
قرح `melukai` : صرح `menjelaskan` ص:ق
قرض `menggigit` : عرض `membentangkan` ع:ض
قسم `bagian` : اسم `nama` ا:ق
s. ك/k/ konsonan takbersuara, letup, dorsovelar; dapat berdistribusi pada awal, tengah, dan akhir kata, seperti yang terdapat pada kata: كتاب `buku`, أكل `makanan`, dan سمك `ikan`. Konsonan /k/ ini beroposisi dengan konsonan yang lain seperti yang dibuktikan oleh beberapa pasangan kata berikut ini.
كلب `anjing` : قلب `hati` ق:ك
كأس `gelas` : فأس `kapak` ف:ك
كبس `menekan` : عبس `memasamkan muka` ع:ك
كدح `kulit terkelupas` : قدح `celaan` ق:ك
كر `kembali` : شر `menghinakan` ش:ك
t. ل/l/ konsonan bersuara, lateral, alveolar; dapat berdistribusi pada posisi awal, tengah, dan akhir kata. Sebagai contoh dapat diberikan, misalnya: لون `warna`, ألم `sakit`, عقل `pikiran`. Konsonan /l/ ini beroposisi dengan konsonan lain seperti yang dibuktikan oleh beberapa pasangan kata berikut.
لب `tinggal` : صب `menuang` ص:ل
لبيب `yang berakal` : حبيب `kekasih` ح:ل
لبس `samar` : عبس `memasamkan muka` ع:ل
لحا `memaki` : محا `menghapus` م:ل
لعب `bermain` : تعب `lelah` ت:ل
v. م/m/ konsonan bersuara, nasal, bilabial; terdapat pada posisi awal, tengah, dan akhir kata, misalnya: موت `kematian`, عمل `perbuatan`, dan صوم `saum`. Konsonan /m/ ini berdistribusi dengan konsonan yang lain seperti yang terdapat pada pasangan-pasangan kata berikut.
مجد `mulia` : وجد `menemukan` و:م
مرأ `enak` : قرأ `membaca` ق:م
مرى `mengingkari` : سرى `berjalan malam` س:م
مزق `mengoyak` : رزق `memberi rizki` ر:م
مضر `menjadi masam` : حضر `hadir` ح:م
w. ن/n/ konsonan bersuara, nasal, alveolar; dapat berdisstribusi pada posisi awal, tengah, dan akhir kata. Sebagai contoh dapat diberikan, misalnya: نوم `tidur`, إنسان `manusia`, dan ابن `anak laki-laki`. Konsonan /n/ ini beroposisi dengan konsonan yang lain seperti yang dibuktikan oleh beberapa pasangan kata berikut.
نبي `nabi` : غبي`bodoh` غ:ن
نبح `menyalak` : سبح `berenang` س:ن  
نجد `menolong` : وجد `mendapatkan` و:ن
نديم `teman minum` : قديم `dahulu` ق:ن
نزا `melompat` : غزا `bermaksud` غ:ن
x. ه/h/ konsonan yang dapat berdistribusi pada awal, tengah,dan akhir kata seperti yang terdapat pada kata هجرة `hijrah`, أهل `ahli`, dan الله `Allah`. Konsonan ini beroposisi dengan konsonan yang lain seperti yang dibuktikan oleh beberapa pasangan kata di bawah ini.
هتر `merusak` : وتر `mengikat` و:ه
هجد `sholat malam` : مجد `mulia` م:ه
هجر `memutus hubungan`: شجر `mengikat` ش:ه
هجس `terlintas` : نجس `najis` ن:ه
هد `merobohkan` : حد `membatasi` ح:ه 
y. و /w/ semivokal, bersuara, bilabial; terdapat pada posisi awal, tengah, dan akhir kata, seperti pada kata وقت `waktu`, أقوال `perkataan-perkataan`, dan دلو `ember`. Konsonan ini beroposisi dengan konsonan yang lain seperti yang dibuktikan oleh beberapa pasangan kata berikut ini.
 وجب`wajib` : حجب `menutupi` ح:و 
وجم `diam` : هجم `menyerang` ه:و
ود `mengasihi` : مد`membentangkan` م:و
وسط `tengah-tengah` : بسط `membentangkan` ب:و
وصل `sampai` : حصل`memperoleh` ح:و
z. ي/y/ semivokal, bersuara, alveopalatal; terdapat pada posisi awal, tengah, dan akhir kata, seperti pada kata يد `tangan`, آية `tanda atau ayat`, dan كرسي `kursi`. Konsonan /y/ ini beroposisi dengan konsonan yang lain, serperti yang dibuktikan oleh beberapa pasangan kata berikut ini.
يئس `putus asa` : بئس `sengsara` ب:ي
يسر `lembut` : كسر `memecah` ك:ي
يفع `hampir balig` : نفع`bermanfaat` ن:ي
ينع `masak` : منع `melarang` م:ي
يوم `hari` : قوم `bangsa` ق:ي

9. Penafsiran Ekafonem dan Dwifonem dalam Bahasa Arab
 Seringkali orang baru mengenal bahasa Arab, tetapi mengerti tentang linguistik, akan menghadapi permasalahan dengan fonem-fonem konsonan yang ditasdid, misalnya, kata مر `lewat`, ود`mencintai`, حب`cinta`, dan sebagainya. Permasalahan itu muncul karena dalam bahasa lain, misalnya bahasa Italia, muncul juga fonem-fonem ganda dalam suatu kata, seperti kata cassa `dos`, cappa `jubah`, dan nonno `nenek`. Akan tetapi, dalam bahasa Italia tersebut sudah jelas bahwa fonem ganda dalam cassa `dos`, cappa `jubah`, dan nonno `nenek` itu ditafsirkan sebagai ekafonem. Hal itu dikarenakan bahwa tidak ada pasangan minimal antara cassa : casa, cappa : capa, dan nonno : nono. Dengan demikian, dalam bahasa Italia fonem ganda atau kembar tersebut diperlakukan sebagai ekafonem tanpa harus memperhatikan apakah itu cassa atau casa, cappa atau capa, dan nonno atau nono. Kemudian, bagaimana dengan bahasa Arab? Apakah fonem ganda atau fonem yang ditasdid itu akan ditafsirkan sebagai ekafonem atau dwifonem, itulah permasalahannya. 
 Masyarakat bahasa Arab secara umum mengenal apa yang disebut dengan tasdid yang berarti bahwa fonem yang mendapat tasdid itu berasal dari dua fonem. Sebagai contoh dapar diberikan, misalnya: حب, فر, مر. Ketiga kata tersebut berasal dari ح ب ب , ف ر ر , dan م ر ر . Untuk mengetahui apakah حب, فر, dan مر itu akan ditafsirkan sebagai ekafonem atau dwifonem itu harus dikembalikan kepada cara pengidentifikasian bunyi ke dalam fonem, yaitu dilihat dari pasangan minimalnya. Apabila terdapat pasangan minimal antara fonem kembar itu, maka fonem kembar itu ditafsirkan sebagai dwifonem. Bila tidak terdapat pasangan minimal di antara keduanya, maka fonem kembar itu ditafsirkan sebagai ekafonem. 

10. Fonem Suprasegmental

 Fonem-fonem yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya di atas semuanya termasuk dalam fonem segmental. Dikatakan fonem segmental, karena fonem-fonem tersebut dapat disegmentasikan atau dipotong-potong menjadi bagian-bagian yang terkecil. Sebagai contoh dapat diberikan, misalnya, ذَهَبَ dapat disegmentasikan menjadi /َ/, /ب/, /َ/, /هـ/, /َ/, /ذ/. Di samping fonem-fonem tersebut, masih terdapat bentuk lain yang fungsional dalam membedakan makna. Bentuk tersebut terdapat pada sibale, kelompok silabe, frasa, kelompok frasa, atau bahkan terdapat dalam kalimat. Yang dimaksudkan di sini adalah: (1) titinada, (2) intonasi, (3) tekanan, dan (4) aksen.

10. Aksen Dalam Bahasa Arab
 Menurut Tritton (1958, 22) aksen dalam bahasa Arab terjadi pada hal-hal sebagai berikut:
a. Silabe penultima (suku kata pertama dari akhir) apabila suku pertama dari akhir kata mempunyai vokal panjang, seperti pada kata كتاب ki`tabun `kitab`, رجال ri`jalun `laki-laki (jamak)`, بحار bi`harun `laut (jamak)` dan lain-lain yang sejenis dengannya.
b. Suku kata yang panjang sebelum silabe antepenultima (suku kata kedua dari akhir) apabila baik pada silabe penultima maupun antepenultima mempunyai vokal pendek, seperti pada kata محاسبة mu`hasabah `perhitungan`, معاملة mu`amalah `perlakuan`, dan lain sebagainya yang sejenis; atau pada suku kata pertama jika tidak terdapat vokal panjang, seperti pada كتبتها `katabtuhuma `saya telah menulis (surat) kepada mereka berdua`.
c. Silabe antepenultima (suku kata pertama) jika suku kata pertama mempunyai vokal panjang dan suku kedua dari akhir mempunyai vokal pendek; jika suatu kata mempunyai tiga suku kata yang pendek, seperti pada kata كاتب `katibun `penulis` dan كتب `kataba `menulis`.
 Kata-kata yang monosilabis dan artikel pentakrif yang digabungkan dalam tulisan tidak mempengaruhi aksen, seperti pada و كتب wa-`kataba `dan dia lk. telah menulis` الجديدal-`jadidu `baru`. 


***



















Daftar Pustaka

Awni, Naahid, 1998. Anisytuna, Egyptian Colloquial. Alqahirah: Dar Gharib.

Crystal, D., 1992. The Cambridge Encyclopedia of Language. London: Cambridge University Press.

Jawat Nur, Abdul, 1999. Bahasa Jawa di Wilayah Kabupaten Brebes: Kajian Geografi Dialek. Yogyakarta: Program Pascasarjana UGM.

Kridalaksana, H., 1983. Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Verhaar, J.M.W., 1993. Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

_______, 1996. Asas-asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Wijana, I.D.P., 1996. Dasar-dasar Pragmatik. Yogyakarta: Penerbit Andi.


  




 



 
 

1 komentar:

  1. share juga dong daerah artikulasi atau artikulator huruf vokal dan konsonan bahasa arab

    BalasHapus